09. motivasi menghilang

Jadi ceritanya, bulan-bulan terakhir dari semester keempat itu seakan bolak-balik main paragliding ke titik terendah dalam sejarah motivasi hidup bersekolah. Kalau diringkas, semua-semuanya biasanya bersumber dari akar segala dosa kesusahan mahasiswa, yakni uang statistik.

Lebih spesifik lagi, gara-gara analisis statistik rasanya hidup jadi lebih kreatif dalam berimajinasi. Seumur-umur, baru kali ini saya punya imajinasi terliar, contohnya:

  1. ‘….andaikan di seberang gerbang kampus/di seberang stasiun subway, ada mas-mas yang buka jasa pengolahan data spss’
  2. ‘….andaikan gue punya pacar anak statistik’

Beberapa bulan ini, karena statistik dan paper yang tak kunjung selesai, alhasil berbuntut dengan banyaknya ambisi pribadi yang terbengkalai. Portfolio pribadi yang tidak tergarap, blog yang tidak terurus, jadwal olahraga yang tak pernah ditepati. Meskipun demikian, acara jalan-jalan dan main tetep jalan terus! 😀 Ini paper juga sebaiknya segera selesai biar bisa main~

Mungkin salah satu alasan mengapa paper ini nggak bisa kunjung selesai adalah….. karena dikerjakan sendirian. Ga ada aura kompetisi, ga ada orang yang dijadikan patokan untuk membandingkan progress. Lawan kita adalah diri kita sendiri. ‘You are your own worst enemy.’ Baru nyadar, betapa tergantungnya diri ini dengan kompetisi. Fiuh~

Postingan selanjutnya saya berjanji dengan segenap hati, saya akan merangkum saat-saat terbaik selama dua tahun di korea! (terinspirasi dari blogpostnya si kaka penambang berlian Sentot)

09. motivasi menghilang